Dalam langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, PEN America, sebuah organisasi terkemuka yang memperjuangkan kebebasan berekspresi, telah mengumumkan pembatalan upacara penghargaan tahunan mereka pada tahun 2024. Keputusan ini diambil setelah sejumlah besar penulis yang dinominasikan menarik kembali pengajuannya sebagai protes terhadap perang yang sedang berlangsung di Gaza, menandai momen solidaritas yang signifikan dalam komunitas sastra. Kontroversi ini berpusat pada pandangan yang dirasakan oleh PEN America terhadap konflik tersebut, dengan banyak orang di dunia sastra menuntut posisi yang lebih definitif terhadap pertempuran yang telah berlangsung selama enam bulan di wilayah tersebut.
Kontroversi dimulai ketika hampir separuh dari para nominator penghargaan bergengsi tersebut menarik diri, dengan alasan kekhawatiran terhadap respons PEN America terhadap situasi di Gaza. Penarikan massal ini memicu diskusi intensif di dalam organisasi dan komunitas sastra lebih luas tentang peran institusi budaya dalam konflik politik. PEN America, yang dikenal karena komitmennya terhadap kebebasan berbicara dan mendukung penulis yang dianiaya, mendapati dirinya berada di tengah-tengah perdebatan tentang tanggung jawab organisasi semacam itu dalam masa krisis politik dan kemanusiaan.
Pembatalan upacara penghargaan bukan hanya keputusan logistik tetapi juga merupakan gestur simbolis yang menyoroti perpecahan yang dalam dan dilema etika yang dihadapi oleh komunitas sastra global. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang keseimbangan antara netralitas dan advokasi, serta…
Baca lebih lajutJadilah yang pertama membalas diskusi umum ini.